.::Salam Hangat Satu Jiwa Untuk Semua::.

Selasa, 18 Juni 2013

Cacat, Hanya Sebelah Mata?

"Gmana ya rasanya jadi orang cacat?" enak-enak lagi duduk di cafe gan. nggak tau ada orang ngasih lembaran dan bulpen. Gw nggak tau maksudnya apaan, tanpa banyak bacot ambil kertas yang di bagiin sama meraka dan gw baca. Dan ternyata, lembaran ini tentang orang cacat. Yang intinya, "sebagai bentuk kepudulian anda terhadap kami. Dengan membeli bulpen tanpa ada batasan harga".

Yang terbesit untuk beberapa saat itu adalah bagaimana klo gw dalam posisi mereka. Tak hanya itu aja gan. Dengan kondisi meraka yang seperti itu, "bagaimana meraka mempertahankan hidupnya yang menurut akal kita sulit untuk melakukannya?". Tapi itulah hidup gan, banyak di antara kita kurang bersyukur termasuk gw. Yang saat ini masih bisa ngejalanin hidup dengan noramal. Say "Thank's ya robb.." 

Mereka yang menderita cacat aja gan, bisa berjuang untuk hidup. Masak iya gw dan agan-agan yang sampai sekarang masih hidup normal nggak bisa ngejalaninnya. Ironisnya meraka yang masih memiliki kekuatan untuk bekerja dan umur yang relatif muda, mencari pekerjaan seperti halnya mereka yang kurang normal (cacat) dengan berpura-pura sakit terus meminta-minta. (#gw beraharap, gw nggak ngelakuin itu.

Gw acungin jempol lima buat cara mereka untuk bertahan hidup, mesikpun dengan meberikan beberapa lembaran, yang menurut kita nggak ada gunanya. Tapi sebenernya itu sangat berguna dan dari situlah harapan meraka untuk hidup. Toh... klo kita membeli barang yang mereka tawarkan seenggaknya bisa membatu perekonomian meraka. 

Masih banyak cerita yang mungkin bisa kita ambil hikma di sekeliling kita. tinggal kesensitifan kita aja gan membaca situasi. Sedikit saran buat acara televisi di indonesia saat ini. Semakin banyaknya berita yang menyebar dan bergejolak di Indonesia, yang menurut gw, semua warga negara indonesia berhak untuk mengetahuinya termasuk mereka. Sdangkal pengelihatan gw, meraka yang menderita cacat (Tuna Rungu dan Wicara) di kesampingkan karena ketrbatasannya, dan tak perlu untuk tahu untuk hal tersebut. Mungkin dengan memberikan reporter atau pembawa acara yang di khususkan dengan menggunakann bahasa mereka mungkin bisa membantu untuk mendapatkan HAK dan perekonomian meraka juga.

Sehingga mereka yang menderita cacat (Tuna Rungu dan Wicara) bisa mengetahui kabar tentang bangsanya, dan tidak merasa dikesampingkan dengan keterbatasannya. Semoga tulisan ini bisa kita ambil manfaatnya gan.

Tidak ada komentar: