Chairil Anwar pujangga kelahiran medan, 26 juli 1922. Tidak berhenti membuatku terhipnotis dengan karyanya, dalam susanan kata dan makna seakan berbicara dengan bahasa kalbu. Tidak banyak karyanya yang aku ketahui, tapi berapa karya yang mungkin saat ini senasib dan mewakili perasaanku. Untuk mu yang jauh dari pandanganku. Kiranya puisi dari pujangga ini mewakili bahasa kalbu ku.
Tahun: 1946 oleh Chairil Anwar dengan judul: "Cintaku jauh di pulau"
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar