Kurang lebih 4 tahun sudah aku melancong negeri seribu benteng. Apa kabar negeri seharga 7000 dirham dari Maroko?, negeri yang konon mempunyai beribu pulau dan budaya yang berbeda. Tahun pertama, aku belajar memainkan gamelan jawa, ini adalah kali pertamanya aku memainkan alat tersebut. sungguh malu rasanya.
Bagaimana tidak malu!!! kesenian yang seharusnya aku lestarikan disana, ternyata harus ketemui disini dan belajar mengenalnya, meskipun hanya memainkan gong di sebuah pementasan. Oke lanjut ke tahun selanjutnya. Yang semula dari pemain band jawa, berpindah ke penari payung, poco-poco, saman, dll.
Ini ceritanya orang Indonesia yang di indonesia di negeri lain. bertambah malu pula kalau mengingatnya lagi. Bagaimana tidak malu!!! yang semula ngomong ceplas-ceplos pake bahasa jawa kasar, sekarang harus ngadepin orang jawa dengan bahasa sedikit lebih halus, ehmm.. bahkan sangat halus sampai tak terlihat dan tak memahami maksudnya heuheu...
Belajar mengenal Indonesia lewat budaya membuatku terkerdilkan. Nanti kalau di tanya orang maroko "kamu dari mana?" pengennya jawab dari negara lain, karena malu kalau di tanya tetang Indonesia ndak bisa jawabnya. Yang aku sesalkan kenapa pelajaran bahasa jawa dan termasuk budayanya semakin menghilang. Mau jadi apa klo banyak yang seperti saya di Indonesia ini. #Respect
Tidak ada komentar:
Posting Komentar