.::Salam Hangat Satu Jiwa Untuk Semua::.

Jumat, 09 Desember 2011

Lamunan Sebuah Cinta


“anggap saja semua telah berlalu” sambil melemparkan semua kado yang telah diberikan dan berlari
“kenapa ???” sambil mengejar aku raih tangannya
“orang tua ku nggak setuju dengan hubungan kita” jawabnya
“iya … tapi mengapa mengapa mereka nggak setuju” tanya ku.
dia pun terus berlari menuju sebuah taksi yang mangakal di sebuah cafe MU, dengan mimik sedih aku pulang ke rumah Ringgo, yang tidak jauh dari cafe tersebut. Tanpa kusadari hujan pun menyapa ku yang sedang jalan menuju rumah Ringgo.
“mas hujan ayo ngiyup sek engkok masuk angin (mas hujan ayo berteduh dulu nanti masuk angin)” teriak seorang tukang bakso, dengan perasaan yang bercampur aduk, biarkan nasehat orang tadi.
Tok... Tok... Tok...ku ketuk pintu Ringgo.
“Ringgo... ini aku Robby” sambil menunggu Ringgo aku duduk di depan pintunya
“ ya bentar..... “ teriaknya dalam rumah dengan suara kaki sedikit berlari
“Robby..... ngapain kamu hujan-hujanan kesini bukannya kamu lagi jalan sama Rhya” tanyanya sambil mangajakku masuk ke dalam rumahnya.
tak ku jawab pertanyaan darinya itu, dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia memeberikan handuk, secangkir teh hangat dan sepiring nasi goreng.
“ngapain kamu kok diam aja ???” tanyanya ke padaku
“putus sama Rhya....” sambil tertawa dia bertanya kepada aku
“kok kamu malah tertawa ???” tanya ku
“hahahahahaha.........putus aja bikin kamu susah, nggak mau ngomong” jawabnya sambil ketawa
“ya udah cari aja yang lain masih banyak ikan di laut” jawabnya sambil sedikit tertawa.
makan ku semakin bertambah lahab ketika mendengar jawaban dari Ringgo ku lampiaskan semua kemarahan ku dengan makan. Hingga malam itu aku bisa sedikit melupakan tentang Rhya, tak terasa suara ayam pagi telah memanggil ku untuk melakukan aktifitas.
“ Hei nak Robby kapan datang kok tante nggak tau” tanya ibu Ringgo pagi itu di ruang makan
“iya tante kemarin malam..” jawab ku
“ giamana kabar ibu, Robby..???”tanyanya sambil menuangkan segelas susu
“baik tante... semua sehat” jawab ku.
Setelah sarapan aku pun berajakkembali ke rumah dan bersiap untuk pergi ke kampus bersama Robby, aku berharap pada hari ini aku akan kuliah dengan tenang. Hingga jam pertama pun berjalan tanpa ada beban di dalam pikiran ku,
“ pak maaf ganggu, saya mau izin ke toilet sebentar” izin ku ke pak dosen yang waktu itu menerangkan di depan anak-anak
“ silakan saudara Robby” jawabnya sambil membetul kacamatanya yang mulai turun
“terima kasih pak” jawab ku
sedikit berlari aku menuju ke toilet, dan menabarak seorang cewek yang membawa sebuah air untuk bahan percobaannya.
“sorry....” sambil kuberikan sapu tangan ku untuk membersikan mukanya yang terkena air
“oh yaa.... nggapapa” jawabnya
“ini cuma air”sambil mengelap mukanya yang basah karena terkna air tumpahan tadi
“kamu kenapa kok berlari...???” tanyanya sambil sedikit tersenyum
aku yang sedikit melamun, karena terheran-heran dengan sifatnya yang nggak marah. Mulai bingung untuk menjawab.
“eehhmmmm.... mau ke toilet” jawab ku sambil menunjukan telunjuk jari ku ke arah kantin
“kamu kenap kok ngalamun ??” tanyanya sambil mengerakan tangannya ke arah tangan ku
“ini sapu tanganya..... lain kali kalu ke toilet jangan keburu-buru”
“heem...” jawab ku sambil menganggukkan kepala
sedikit terlupakan masalh Rhya , aku bergegas menuju toilet. Sampai-sampai aku salah masuk ke toilet cewek. Aku mulai kembali ke kelas ku, dan ternya kelas sudah selesai.
“Ringgo …..” teriak Robby kepadaku
“hoi … kesini cepet” jawabku sambil melambaikan tanganku ke arahnya
“oke..” jwabnya sambil sedikit berlari
“pulang bareng yuk.... “ ajaknya sambil merangkul badanku
“bentar ya...”jawabku sambil melihat kekanan da kekiri
“kamu nyari siapa...???”tanyanya
“Rhya...??? dengan nad sedikt mengejek dia bertanya
“husshh,,,, “ jawabku
“hahahahahaha... yang ini pasti barang baru”
“siapa...???” tanya kepadaku.
Kubiarkan Robby terus penasaran ke anak barusan yang ku temui sebelum ke toilet. Sambil mencari anak itu. “siapa nama anak tadi ya....???” itulah sekarang yang terbayang di pkiran ku. Tga hari kemudian setelah kejadian itu aku menemuinya sedang duduk dibawah phon beringi ditemani sebuah buku.
“hei … apa kabar..?? “ tanya ku kepadanya sambil membawa 2 buah es krim
“baik,,, kamu gimana...???”jawabnya sambil melihat muka ku yang sok kenal dengannya
“baik ni buat nemenin kamu..” jawab ku, dengan memberikan sebuah es krim dari tangan ku
“makasaih ya....”
“heemm sama-sama....” jawab ku
dengan muka sok akrab aku memberanikan bertanya kepadanya yang mulai asyik membaca buku sambil menikmati es krim yang telah kuberikan kepadanya
“oh ya... nama ku Rinnggo!!!!” ku ajak dirinya yang mulai enjoy duduk dengan ku
“salam kenal...... nama ku Reni” jawabnya kepada ku dengan senyum yaang ramah dan memepesona
“kamu ambiljurusan apa??? kok nggak pernah kelihatan...???”tanya ku
“aku ambil jurusan akutansi...”jawab Reni
“ku ambil jurusan Biologi...” jawabku
“sendirian aja disini..?ttanyaku yang mulai penasaran dengan anak ini
“eeehhhh....... aku balik dulu ya kapan-kapan kita sambung lagi” bergegas dengan membereskan buka yang dibawahnya dia berlari menuju kelas.
Dengan penasaran aku bertanya pada diriku “emang aku salah ngomong ya..” dengan sifat cuek, kulangkahkan kaki ku menju kantin kampus dengan sahabat kari ku Robby. “pak bos nasi bungkus...”, “bu tolonng mienya ya..”, “bu, pak, bu, pak..... dll” itulah yagn ku dengar.
“Pak tolong nasi goreng satu piring yaa....???” terdengar suar seorang cewek
“ya non sebetar....”jawab bapak penjual kantin.
Dengan penasaran ku intip orang yang menggunakan baju yang berwarna hijau berambut lurus, putih cantik. Tiba-tiba tedengar suara piring pecah, yang mendetakkan jantung dan mengaembalikan aku ke dalam dunia nyata dan mininggalkan dunia khayalan ku.

THE END
By: Ahmad Lubaid

Tidak ada komentar: