Gusti perbincangan kita belom selesai. Belom selesai kegalauan ku semalam. Siang ini kau sandingkan aku dengan ikan-Mu yang elok. Engkau lebih tau dari semua apa yang aku rasa saat ini. Karena Engkau yang memiliki semua rasa diatas rasa. Hei Gusti... Dengan nada pelan hati hendak bertanya pada-Mu. Kenapa beberapa tahun silam begitu banyak bibit yang ku tanam, dengan mudah Engkau tumbangkan dengan mantra itu "kunfayakun"?. Dengan maksud apa Engkau lakukan itu Gusti? Ahh.. Aku semakin penasaran dengan 40 tahun kedepan Gusti.
Dengan suudzon ku dibalik tumbangnya bibit ku oleh-Mu. Karena kau sangat tau Gusti. Engkau takut klo aku tidak akan kuat menerima hasilnya. Yang akan membuatku Takkabur, tidak mengerti lagi haluan.
Sengaja-Mu menunda untuk menikmati buahnya, karena Engkau menghindarkan ku dari musibah dan celakaku saat itu.
Atau kekhawatiran-Mu yang membuat aku belum bisa mendapatkan hasilnya? Karena aku yakin kalau aku mendapatkan hasilnya. Engkau tidak akan mendengar celoteh senduku lagi, meskipun aku tahu Engkau Maha di atas segala Maha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar