Rabu, 02 Desember 2015
Senin, 17 Februari 2014
Bagaimana Tidak Malu
Kurang lebih 4 tahun sudah aku melancong negeri seribu benteng. Apa kabar negeri seharga 7000 dirham dari Maroko?, negeri yang konon mempunyai beribu pulau dan budaya yang berbeda. Tahun pertama, aku belajar memainkan gamelan jawa, ini adalah kali pertamanya aku memainkan alat tersebut. sungguh malu rasanya.
Bagaimana tidak malu!!! kesenian yang seharusnya aku lestarikan disana, ternyata harus ketemui disini dan belajar mengenalnya, meskipun hanya memainkan gong di sebuah pementasan. Oke lanjut ke tahun selanjutnya. Yang semula dari pemain band jawa, berpindah ke penari payung, poco-poco, saman, dll.
Ini ceritanya orang Indonesia yang di indonesia di negeri lain. bertambah malu pula kalau mengingatnya lagi. Bagaimana tidak malu!!! yang semula ngomong ceplas-ceplos pake bahasa jawa kasar, sekarang harus ngadepin orang jawa dengan bahasa sedikit lebih halus, ehmm.. bahkan sangat halus sampai tak terlihat dan tak memahami maksudnya heuheu...
Belajar mengenal Indonesia lewat budaya membuatku terkerdilkan. Nanti kalau di tanya orang maroko "kamu dari mana?" pengennya jawab dari negara lain, karena malu kalau di tanya tetang Indonesia ndak bisa jawabnya. Yang aku sesalkan kenapa pelajaran bahasa jawa dan termasuk budayanya semakin menghilang. Mau jadi apa klo banyak yang seperti saya di Indonesia ini. #Respect
Yang ini resapi buat diri sendiri
"فالواجب على العالمين ان لا يقولوا إلّا من حيث علموا"
Ini saya maknai sesuai pemahaman saya, mohon maaf klo ada salah arti
atau yang lain. kurang lebih seperti ini "Maka diharuskan bagi kita yang
berilmu tidak berbicara tentang suatu perkara, kecuali kita menguasai
perkara tersebut" klo di koreksi sendiri. berarti selama ini? hahah
cukup saya saja yang tau. kalimat ini ada di kitab ar-Risalah Imam
Asy-Syafi'i. pengarang D. Naji suwaidi (klo ndak salah seperti itu
bacanya) halaman 27 di bab " al-Bayani al-Khomis" tetang qiyas.
Tapi kalau menurut saya, ini lebih cocok buat kita yang sok tau tetang semua hal padahal kita tidak mengusai hal tersebut. Lain kali jangan ngomong yang bukan sesuai kadar kita. tinggal bilang "maaf saya belom mengetahuinya" ini seperti pepatah lama"Tong kosong nyaring bunyinya, banyak bicara dangkal ilmunya" mohon maaf ini saya ruba sendiri, meskipun keliatan ndak nyambung.
oke. kapan-kapan kita sambung lagi. Cukup resapi buat diri sendiri. alangkah bijaknya kalau kita belajar serta berbagi, sambil merenungi dan men-sinkron-kan dengan tingkah laku kita. Allahu a'lam bishowab.
Tapi kalau menurut saya, ini lebih cocok buat kita yang sok tau tetang semua hal padahal kita tidak mengusai hal tersebut. Lain kali jangan ngomong yang bukan sesuai kadar kita. tinggal bilang "maaf saya belom mengetahuinya" ini seperti pepatah lama"Tong kosong nyaring bunyinya, banyak bicara dangkal ilmunya" mohon maaf ini saya ruba sendiri, meskipun keliatan ndak nyambung.
oke. kapan-kapan kita sambung lagi. Cukup resapi buat diri sendiri. alangkah bijaknya kalau kita belajar serta berbagi, sambil merenungi dan men-sinkron-kan dengan tingkah laku kita. Allahu a'lam bishowab.
Malam ini ku merindu, Kasih
Saat
ini aku sedang duduk setingkat lebih rendah di bawah mu, berharap kamu
tau kalah aku sedang butuh dukungan dari mu. Sayangku engkau akan
menjadi terbaik bagiku tapi tak tau bagaimana dengan mu. Merindu mu jalan ku merenungi ada mu. Saat ini mungkin aku sedang menjadi bayang semu mu, tak nyata bagimu, dunia maya yang mungkin tidak bisa engkau sentuh.
Prosa lama sering ku cari di google, berharap malam ini aku tidak ndagel, kadang yang terasa hanya pegel dan sebel. Memang lama sekali tak menyapamu dengan ucapan "selamat pagi cinta" karena untuk saat ini aku memang lagi berada di titik paling bawah kasih. Kapan hari aku akan bercerita tetang semuanya pada mu kasih.
Prosa lama sering ku cari di google, berharap malam ini aku tidak ndagel, kadang yang terasa hanya pegel dan sebel. Memang lama sekali tak menyapamu dengan ucapan "selamat pagi cinta" karena untuk saat ini aku memang lagi berada di titik paling bawah kasih. Kapan hari aku akan bercerita tetang semuanya pada mu kasih.
Kalimat yang tak berujung akan menggambarkan ikatan cinta yang mungkin tak terbendung. Dan bukan berarti tidak ada awan mendung, kalimat yang menyanjung, jadi simbol kalau hati kita saling terhubung.
Dan ku akui sering kali kira tidak nyambung. Engkau sering berbicara
tentang penyakit di jantung, dan aku hanya anak kampung.
Aku kangen dengan cahaya yang pernah ku kenal dulu, membuat semuanya serba biru, seperti malam yang menunggu ufuk fajar baru. Dongeng raja dan ratu seringkali menjadi penghantar tidurmu. Saat ini aku sedang merindukan mu cahaya ku. I love you.
Aku kangen dengan cahaya yang pernah ku kenal dulu, membuat semuanya serba biru, seperti malam yang menunggu ufuk fajar baru. Dongeng raja dan ratu seringkali menjadi penghantar tidurmu. Saat ini aku sedang merindukan mu cahaya ku. I love you.
Langganan:
Postingan (Atom)